PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Olahraga adalah salah satu bentuk dari
upaya peningkatan kualitas manusia yang diarahkan pada pembentukan watak dan
kepribadian, disiplin dan sportifitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi
optimal yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan. Untuk mencapai peningkatan
prestasi yang optimal tersebut, maka setiap manusia haruslah memahami terlebih
dahulu bagaimana konsep gerak yang baik dan benar, yaitu bagaimana agar gerak
yang dilakukan bernilai efektif dan efisien.
Mengenai pemahaman konsep gerak yang
baik dan benar saat ini terlihat masih sering diabaikan baik oleh guru, atlet
ataupun pelatih. Artinya, mereka masih melaksanakan suatu aktivitas gerak tanpa
memperhatikan nilai efektifitas serta efisiensi gerakan yang dilakukan. Padahal
apabila mereka menyadari akan pentingnya pemahaman konsep gerak yang menjadi
modal utama dalam pelaksanaan aktivitas olahraga, maka banyak sekali manfaat
yang dapat di peroleh. Manfaat nyata yang dapat diperoleh dalam memahami konsep
belajar gerak dalam keolahragaan adalah pencapaian prestasi yang optimal dengan
memperkecil peluang terjadinya cidera pada pelaksanaan olahraga tersebut.
Konsep gerak dalam olahraga dapat
dipelajari melalui pemahaman sebuah disiplin ilmu dalam ilmu olahraga, yaitu
biomekanika olahraga. Biomekanika olahraga merupakan salah satu disiplin ilmu
keolahragaan yang menerapkan prinsip-prinsip gerak terhadap struktur tubuh
manusia pada saat melakukan aktivitas olahraga. Oleh karena itu, perlunya
memahami pengetahuan tentang biomekanika dalam memahami teknik cabang olahraga
dan seluruh gerak manusia (Human Movement) sudah tidak diragukan lagi karena
melalui pemahaman ilmu biomekanika olahraga, maka aktivitas gerak yang
dilakukan oleh setiap atlet ataupun peserta didik akan menjadi lebih efektif
dan efisien, sehingga setiap gerakan yang dilakukan bersifat anatomis,
terkoordinasi atau terkontrol serta sesuai dengan mekanisme kerja tubuh yang
baik dan akhirnya akan menghasilkan suatu aktivitas gerak yang maksimal dan
disertai dengan pencapaian prestasi yang optimal pula.
Berdasarkan latar belakang tersebut,
penulis merasa bahwa ilmu biomekanika memiliki kaitan yang erat dengan ilmu
keolahragaan karena dapat menghasilkan kontribusi yang positif dalam pencapaian
kinerja dan prestasi olahraga yang optimal. Oleh karena itu, dalam makalah ini
penulis akan menjelaskan mengenai konsep utama dalam ilmu bomekanika yang
dijelaskan secara garis besar dari pengertian, fungsi hingga konsep utama yang
harus dipelajarai dalam ilmu biomekanika olahraga.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan
biomekanika dan olahraga?
2. Apakah fungsi biomekanika dalam
olahraga?
3. Apa saja sub disiplin ilmu yang
dapat dipelajari dalam biomekanika olahraga
dan bagaimana implementasinya pada cabang olahraga?
1.3
Tujuan
1. Mengetahui maksud atau pengertian
biomekanika dan olahraga.
2. Mengetahui fungsi biomekanika
dalam olahraga.
3. Mengetahui sub disiplin ilmu yang
dapat dipelajari dalam biomekanika olahraga beserta implementasinya pada cabang
olahraga.
1.4
Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari makalah
ini adalah dapat dijadikan sebagai salah satu bahan referensi bagi setiap
pembaca dalam memajukan dunia olahraga untuk mencapai prestasi yang optimal
melalui proses pembelajaran dan pemahaman konsep gerak yang baik dan benar
sesuai dengan disiplin ilmu biomekanika olahraga.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Biomekanika dan Olahraga
Biomekanika merupakan kombinasi
antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.
Mekanika terapan itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari penerapan dari
prinsip-prinsip mekanika. Sedangkan mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari
bidang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi
yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Menurut Hickman dalam
Ronald (2003: 34) mekanika adalah studi tentang bagaimana sesuatu bergerak dan
apa yang menyebabkannya bergerak.
Biomekanika merupakan salah satu
disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip
mekanika dan menganalisis suatu gerakan. Disiplin ilmu biomekanika tidak
berdiri dengan sendirinya, melainkan ditunjang oleh disiplin ilmu yang lainnya,
seperti anatomi, fisologi, dan fisika, kemudian dasar-dasar atau prinsip dari
ketiga bidang ilmu itu menjadi dasar suatu disiplin ilmu yang disebut
biomekanika. Selain itu, pada dasarnya penekanan utama dalam biomekanika adalah
seluruh konsep mekanik, tetapi tubuh manusia adalah sistem yang jauh lebih
kompleks daripada kebanyakan objek yang ditemui dalam konsep mekanika. Oleh
karena itu, biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk
hidup.
Menurut Hidayat (1999: 5)
biomekanika adalah ilmu pengetahuan yang menerapkan hukum-hukum mekanika
terhadap struktur makhluk hidup, terutama system lokomotor dari tubuh, yang
dimaksud dengan lokomotor itu sendiri adalah kegiatan dimana seluruh tubuh
bergerak karena tenaganya sendiri dan umumnya dibantu oleh gaya beratnya.
Sedangkan Hay dalam Claude Bouchard (1985: 65) memberi pengertian tentang
biomekanika yang sejalan, yaitu biomechanics is the science concerned with the
internal and external forces acting on a human body and the efffects produced
by the forces. Artinya, biomekanika adalah suatu pengetahuan yang berhubungan
dengan kekuatan internal maupun eksternal yang bekerja pada tubuh manusia dan
merupakan suatu akibat yang ditimbulkan oleh suatu kekuatan yang berasal dari
hasil kerja tubuh manusia tersebut.
Pada ilmu keolahragaan, biomekanika
sudah sangat dikenal sebagai suatu disiplin ilmu yang secara khusus mempelajari
gerakan dari aktivitas olahraga yang dilakukan. Dengan demikian, dalam ilmu
keolahragaan ilmu yang mempelajari tentang mekanisme gerak tubuh manusia
disebut biomekanika olahraga. Menurut Depdiknas (2000: 22) biomekanika olahraga
adalah hal yang berurusan dengan pengaruh daya hukum alam terhadap tubuh
manusia selama aktivitas fisik berlangsung. Objek formal dari ilmu biomekanika
olahraga adalah mempelajari atau menganalisis gerak manusia melalui aktivitas
fisik dalam rangka pembentukan dan pendidikan dengan tujuan menghasilkan suatu
perkembangan gerak yang diaplikasikan pada teori kepelatihan dalam professional
keolahragaan yang terdiri dari Olahraga Kesehatan, Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan, Kepelatihan Olahraga Kompetitif, Olahraga Rekreasi, Manajemen
Olahraga dan Olahraga Rehabilitasi (Taksonomi Ilmu Keolahragaan dalam
Depdiknas, 2000:21).
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat
disimpulkan bahwa biomekanika olahraga adalah suatu disiplin ilmu yang
mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan manusia yang merupakan hasil dari
aktivitas olahraga atas dasar prinsip gerak yang digunakan untuk menganalisis
gerakan tersebut.
2.2
Fungsi Biomekanika dalam Olahraga
Seseorang yang sudah menyandang
predikat atlet, guru dan pelatih olahraga dengan sendirinya harus melakukan
pendekatan ilmiah terhadap gerakan tubuh manusia. Pendekatan ilmiah tersebut
dapat dilakukan dengan cara memahami ilmu biomekanika olahraga, karena
penggunaan ilmu ini menjadi penting saat gerakan atlet dianalisis. Aplikasi
ilmu biomekanika dalam olahraga inilah yang menjabarkan bagaimana gerakan
manusia bisa sangat efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan prestasi.
Analisis gerak yang didapatkan kemudian dijadikan pegangan pelatih untuk
memberikan instruksi yang benar kepada atletnya.
Menurut Benoit Roy dalam Claude
Bouchard dkk (1985: 65) tujuan utama biomekanika adalah untuk memberikan
pemahaman tentang hakikat dan fungsi gerakan manusia, baik dalam kegiatan
olahraga, tari atau bentuk gerakan yang diadaptasi.
Berdasarkan tujuan dari yang
dijabarkan dari beberapa pendapat tersebut dengan demikian seorang guru, atlet
ataupun pelatih olahraga akan mempunyai suatu kompetensi untuk mengetahui
bagaimana pelaksanaan gerak atau teknik yang benar dalam suatu aktivitas
olahraga, apa yang salah pada gerakan yang dilakukan, mengapa gerakan tersebut
salah, serta yang terpenting adalah dapat menentukan apa yang harus dilakukan
untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi dalam pelaksanaan gerak pada aktivitas
olahraga tersebut.
Dari kemampuan menganalisis tujuan
biomekanika olahraga, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi dari memahami ilmu
biomekanika dalam olahraga, yaitu guna menghasilkan suatu bentuk gerakan dalam
aktivitas olahraga yang memiliki nilai efisiensi dan efektifitas yang baik,
sehingga setiap gerakan dari aktivitas olahraga yang dilakukan baik oleh
peserta didik ataupun atlet bersifat anatomis dan terkoordinasi serta aman dari
terjadinya peluang cidera yang pada akhirnya mampu menghasilkan suatu prestasi
olahraga yang optimal, sehingga kepuasan gerak seseorang dalam melakukan suatu
aktivitas olahraga akan tercapai.
2.3
Sub Disiplin Ilmu Dalam Konsep Utama Biomekanika
1. Titik Berat
Setiap anggota tubuh memiliki massa
atau berat dan memiliki titik tangkap dari massa yang bekerja. Massa dari
anggota tubuh tersebut akan menimbulkan gaya-berat atau gaya-tahanan yang
mempunyai titip pusat massa. Titik pusat massa tersebutlah yang disebut dengan
titik berat.
Menurut Hidayat (1999: 9) titik berat adalah titik dimana gaya berat benda atau anggota tubuh itu bekerja atau dapat diartikan juga sebagai titik yang mewakili dari benda/ tubuh.
Menurut Hidayat (1999: 9) titik berat adalah titik dimana gaya berat benda atau anggota tubuh itu bekerja atau dapat diartikan juga sebagai titik yang mewakili dari benda/ tubuh.
Letak titik berat badan manusia
letaknya selalu berubah-ubah, karena anggota tubuh manusia dapat bergerak ke
berbagai arah sehingga sikap yang dihasilkan mempengaruhi letak titik berat
badannya. Pada posisi sikap anatomis (sikap normal), letak titik berat badan
manusia terletak di posisi 2,5 cm di bawah promontarium atau tulang kemudi
(antara ruas pinggang dan tulang kemudi).
Tujuan mempelajari letak titik berat
pada biomekanika olahraga adalah untuk menciptakan sikap dan gerakan tubuh yang
benar, memperbaiki sikap dan gerakan yang salah sehingga meningkatkan efisiensi
dan keterampilan dalam melakukan aktivitas olahraga. Contoh penerapan dalam
perubahan titik berat badan manusia pada cabang olahraga dapat dicontohkan pada
olahraga atletik nomor lompat jauh, yaitu pada saat sikap awal titik berat
badan seorang pelompat masih berada di tulang kemudi, saat memasuki tahap
melayang di udara hingga sikap akhir seorang pelompat harus mengubah letak
titik berat badannya menjadi di depan bagian luar tubuh supaya dapat mengambil
posisi yang baik dan benar saat mendarat.
2. Kesetimbangan dan Stabilitas
Keseimbangan dan stabilitas
merupakan dua istilah kata yang hampir sama, namun memiliki makna yang berbeda.
Menurut Ronald (2003: 18) Keseimbangan
berkaitan dengan koordinasi dan kontrol, sedangkan stabilitas berkaitan dengan
besar tahanan yang diciptakan oleh seseorang untuk melawan gaya yang mempengaruhi
keseimbangnnya. Semakin stabil sikap seseorang, maka semakin besar tahanan yang
harus diciptakan untuk mengatasi gaya yang mempengaruhi keseimbangannya. Hal
tersebut dapat dicontohkan pada cabang olahraga judo dan gulat. Dalam cabang
olahraga tersebut, semakin stabil sikap siap seorang atlet dalam bertanding
maka akan semakin besar juga gaya dari seorang lawan, sehingga atlet tersebut
harus menciptakan suatu tahan yang lebih besar lagi supaya posisi tubuh tetap
stabil atau setimbang.
Kesetimbangan dan stabilitas
digunakan dalam pelaksanaan asas mekanika. Menurut Hidayat (1999: 16)
kesetimbangan tubuh dapat dibagi menjadi 3 jenis, yakni : kesetimbangan stabil,
kesetimbangan labil, kesetimbangan netral/ normal. Kesetimbangan stabil terjadi
bilamana suatu benda atau seseorang mengalami kontak dengan dasar/permukaan
pijakan luas, pusat gravitasi terletak redah dan garis pusat gravitasi terletak
di dalam benda, munculnya gaya pemulih yang menyebabkan kembali ke posisi
semula, tenaga potensial bertambah.
Kesetimbangan labil terjadi bilamana
pusat gravitasinya suatu benda atau seseorang akan turun apabila diberi gaya
sehingga posisi benda akan mengalami perubahan dan tenaga potensial berkurang,
garis pusat gravitasinya jatuh diluar garis penyokong, dan dasar penyokong
terlalu kecil. Kesetimbangan normal terjadi bilamana pusat gravitasi suatu
benda atau seseorang tidak berubah apabila diberi gaya dan tenaga potensial
bertambah.
3. Gerak (Movement)
Gerak adalah suatu proses terjadinya
perubahan baik dalam hal bentuk, sikap ataupun tempat. Gerak merupakan sesuatu
hal yang penting dalam kehidupan manusia, akan tetapi dalam bergerak seseorang
perlu mendasarkan kinerja mekanis agar gerak yang dilakukan hemat energi
sehingga tidak cepat lelah namun hasil yang dicapai lebih optimal. Oleh karena
itu, menurut Komari (2010: 17) untuk melakukan suatu gerakan, seseorang perlu
mengetahui prinsip dasar yang dijadikan suatu pedoman dalam melakukan gerakan,
yaitu 1) prestasi tinggi dengan usaha yang sedikit atau kecil atau pekerjaan
itu efisien apabila menggunakan otot yang besar dan kuat apabila mengangkat
beban yang berat, koordinasi melibatkan otot sedikit saja, merentangkan otot
semaksimal mungkin agar mendapatkan kekuatan yang maksimal, melakukan
warming-up agar kekuatan otot meningkat; 2) kekuatan ditujukan ke titik berat
searah gerak yang dikehendaki; 3) bila mengangkat, manhan atau membawa
benda sebaiknya benda tersebut
didekatkan dengan titik berat badan agar usaha yang dikerahkan lebih kecil; 4)
jika membidik sasaran arahnya tidak horizontal, karena gaya gravitasi selalu
menarik benda tegak lurus ke bawah.
Berdasarkan penjabaran prinsip dasar
yang dijadikan pedoman dalam bergerak tersebut dapat diketahui bahwa semua
bentuk gerakan terjadi karena dipengaruhi oleh sejumlah gaya, gaya yang
dimaksud adalah kontraksi otot. Menurut Hidayat (1999: 43) unsur yang
menyebabkan terjadinya gerakan ada tiga, yaitu tulang sebagai alat penggerak,
otot sebagai sumber penggerak dan persendian yang memungkinkan terjadinya
gerakan. Contoh bentuk gerak (movement) yang terjadi pada manusia, yaitu
berlari (perubahan tempat), membusungkan dada (perubahan volume), menekuk siku
dan jongkok (perubahan sikap).
Dalam ilmu biomekanika olahraga,
jika dilihat dari segi ruang dan waktu, maka gerak akan membentuk lintasan yang
beraneka macam, yaitu gerak lurus (linier), gerak putar (rotasi), gerak
translasi dan gerak lengkung (curvilinier) (Hidayat. 1999: 57).
Komari (2010: 18) memberikan
definisi gerak linier adalah gerak dalam garis lurus dari titik pertama hingga
ke titik akhir, misalnya gerak kaki dari start sampai finish. Gerak rotasi
adalah gerak berputar melalui sumbu geraknya, misalnya gerakan ayunan pitcher
pada olahraga softball. Gerak translasi adalah gerak suatu benda atau seseorang
menurut kedudukannya dari setiap titik benda satu terhadap yang lain selama
bergerak secara sejajar, misalnya gerakan glide pada awalan tolak peluru. Gerak
lengkung adalah bentuk gerakan menyudut yang menempuh lintasan yang melengkung,
gerak ini disebut juga gerak peluru atau gerak proyektil, misalnya, gerakan
melempar bola dengan cara melambung.
4. Gaya (Force)
4. Gaya (Force)
Menurut Ronald (2003: 24) gaya
adalah suatu dorongan atau tarikan yang dapat mengubah keadaan gerak suatu
benda atau seseorang. Sedangkan menurut Hidayat (1999: 60) gaya adalah sesuatu
yang menyebabkan terjadinya perubahan keadaan (dari diam ke gerak, dari gerak
ke diam, atau perubahan panas, atau perubahan kecepatan). Jadi, dapat
disimpulkan bahwa gaya adalah sesuatu yang memberikan suatu pengaruh atau sebab
sehingga mengubah keadaan suatu benda.
Dalam aktivitas olahraga gaya
berasal dari dua sumber, yaitu gaya internal (internal force) dan gaya
eksternal (external force). Internal force diciptakan dari dalam tubuh
seseorang akibat hasil kontraksi antara otot-otot yang melakukan aktivitas
tarik menarik melalui tendon kemudian tendon memberi isyarat kontraksi kepada
tulang yang menghasilkan suatu gerakan atau tahanan, sedangkan external force
adalah suatu gaya yang tercipta karena adanya pengaruh dari faktor gravitasi,
gaya reaksi dari tanah, gesekan, tahanan udara dalam berbagai aktivitas pada
cabang olahraga yang menghasilkan suatu gaya dorongan atau tarikan.
Sedangkan bentuk gaya yang dikenal
dalam olahraga adalah gaya postulat (propulsive force) dan gaya tahanan (resistance
force). Gaya postulat yang disebut juga gaya dinamis adalah gaya yang
menyebabkan gerakan positif atau gerak laju, misalnya gaya dorong dari tungkai
wakyu berlari (menolakkkan kaki pada tanah). Gaya tahanan adalah gaya yang
menyebabkan gerakkan negatif atau hambatan gerak, misalnya gaya tahan dari
tungkai waktu mendaratkan kaki ke tanah.
5. Tahanan (Resistance)
Adanya tahanan (resistance)
merupakan akibat dari adanya gerak yang diperlambat yang disebabkan oleh
percepatan negatif, misalnya pada bola yang menggelinding di atas rumput, makin
lama bola tersebut akan bergerak semakin lambat dan akhirnya berhentim hal
tersebut diakibatkan karena adanya tahanan berupa gesekan antara dua permukaan
yang menghambat laju geraknya bola tersebut sehingga kecepatan bola tersebut
diperlambat.
Menurut Hidayat (1999:135) tahanan
(resistance) adalah semua sebab yang dapat mengubah atau mempengaruhi suatu
keadaa/ posisi/ gerak suatu benda. Dalam ilmu biomekanika ada beberapa
klasifikasi jenis tahanan, yaitu tahanan udara (air resistance), tahanan air,
turbulensi dan gesekan.
a. Tahanan udara
Besarnya tahanan udara tergantung
dari besarnya penampang atau permukaan, besarnya kecepatan dari benda atau
besarnya arus udara, besarnya tekanan udara dan bentuk benda dan sifat
permukaan dari benda (licin atau kasar) Contohnya pada sebuah cakram yang
dilempar akan mendapatkan tahanan udara, jika tahanan udara yang bekerja makin
besar, maka makin lambat gerak lajunya cakram tersebut.
b. Tahanan air
Contohnya perenang yang berenang di
dalam air, antara badan dengan air terjadi tahanan karena adanya gesekan yang
terjadi antara tubuh perenang dengan air tersebut. Hal tersebut disebabkan oleh
posisi badan di dalam air akan menentukan besarnya penampang badan, gerakan
tungkai yang melebar-masuk keluarnya telapak tangan dan gerakan recovery akan
menimbulkan tahanan air serta gelombang air yang besar akan memperlambat
gerakan perenang, eddies yaitu riak air yang disebabkan oleh terpencarnya arus
air, gesekan kulit dan baju renang serta kecepatan gerak perenang.
c. Turbulensi
Turbulensi adalah arus udara yang
terpencar yang menjadi golakan arus.
d. Gesekan
Gesekan merupakan satu gaya yang
merupakan tahanan, yaitu terjadi apabila dua benda saling kontak pada permukaan
yang sama oleh adanya gaya yang bekerja dari benda yang satu terhadap benda
yang lain atau sebaliknya. Contohnya, pada cabang olahraga gulat terjadi body
contact berupa dorongan antar pegulat yang merupakan pola serangan atau pola
pertahanan.
6. Momentum dan Impuls
Momentum adalah besarnya gaya dorong
dari suatu benda dengan suatu kecepatan yang disebut kekuatan gerak. Penyebab
timbulnya momentum adalah kekuatan dan
lamanya kekuatan itu sendiri terjadi sehingga menghasilkan momentum, kekuatan
dan jumlah gerak.
Sedangkan impuls adalah pengerahan
gaya/ kekuatan. Impuls merupakan suatu hubungan sebab akibat dari momentum,
semakin besar impuls mengakibatkan momentum yang dihasilkan juga besar.
Implementasi hubungan sebab akibat antara impuls dengan momentum, yaitu pada
cabang olahraga panahan, semakin besar tarikan busur panah yang dilakukan maka
akan semakin besar momentum yang dihasilkan untuk anak panah sehingga anak
panah tersebut dapat telepas dari busur dengan cepat dan menghasilkan jarak
yang jauh.
7. Impact
Impact adalah benturan yang terjadi
akibat momentum benda yang satu membentur benda yang lain, tidak lain merupakan
adanya gaya atau gaya dorong yang harus kita lawan. Impact dapat terjadi pada
benda yang bergerak pada satu garis lurus maupun dua garis lurus, macam-macamnya
antara lain : a.) antara dua benda yang bergerak searah, yaitu benda yang
bergerak lebih cepat menabrak yang lebih lambat; b.) benda yang bergerak
menabrak benda lain yang diam, setelah berbenturan, yang diam bergerak; c.)
antara dua benda yang bergerak berlawanan arah, yaitu yang satu bergerak dengan
kecepatan positif sedangkan yang satunya bergerak dengan kecepatan negatif; d.)
benda yang bergerak menabrak dinding/ tembok/ stick secara tegak lurus dan
setelah membentur benda tersebut terpental kembali; e.) impact terjadi pada dua
garis yang saling membuat sudut (tidak pada satu garis lurus). Contoh
terjadinya impact dalam aktivitas olahraga, yaitu pada saat lari jarak jauh,
kaki yang menapak tanah merupakan impact, selain itu pada cabang olahraga softball
pada saat kita menangkap bola yang datang dengan cepat, pergelangan tangan digerakan
secara fleksi dorsal.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biomekanika merupakan kombinasi
antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi, Aplikasi
ilmu biomekanika dalam olahraga inilah yang menjabarkan bagaimana gerakan
manusia bisa sangat efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan prestasi.
Analisis gerak yang didapatkan kemudian dijadikan pegangan pelatih untuk
memberikan instruksi yang benar kepada atletnya. Karena segala sesuatu yang
dilakukan dalam aktivitas olahraga secara ilmiah mengacu pada ilmu biomekanika
yang di dalamnya membahas tentang prinsip gerak tubuh manusia berdasarkan
prinsip mekanika yang tak terlepas juga dari ilmu anatomi dan fisiologi
olahraga. Selain itu, pelaksanaan gerak atau keterampilan yang berlandaskan
ilmu biomekanika akan menghasilkan suatu gerakan yang efisien dan efektif serta
terkoordinasi dengan baik sehingga dapat mengurangi peluang untuk terjadinya
cidera olahraga yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pencapaian prestasi
olahraga yang optimal.
3.2 Saran
3.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka
penulis memberikan saran agar semua pecinta olahraga baik itu adalah seorang
guru pendidikan jasmani, peserta didik, atlet, pelatih bahkan masyarakat umum
ada baiknya jika lebih memahami ilmu biomekanika dengan baik dan benar supaya
segala suatu aktivitas olahraga yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan baik
dan benar sehingga sesuai dengan prinsip mekanika gerak tubuh manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
Bouchard, Claude dkk. Physical Activity Science. Champaign, Illinois : Human
Kinetics Book.
Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Ilmu Keolahragaan dan Rencana
Pengembangannya. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Hidayat, Imam. 1999. Biomekanika. Bandung.
http://badrun08arhun.blogspot.com/2013/07/biomekanika-olahraga.html
Komari, Amat. 2010. Biomekanika Olahraga. Yogyakarta : FIK UNY.
Ronald, Hamidie. 2003. Biomekanika Olahraga. Jakarta
Joeni Afrizal di Sunday, October 13, 2013
Berita Olahraga terupdate seputar Olahraga Sepak Bola Tim Manchester United
BalasHapusGabung bersama Fans MU Ikuti terus Update Setiap Harinya.