Jumat, 02 Juni 2017

makalah ilmu gizi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengehuan dari masa ke masa semakin bertambah, seperti halnya dengan pada disiplin ilmu Biologi dan Kimia yang melahirkan bidang ilmu yang disebut Biokimia. Biokimia merupakan disiplin ilmu pengetahuan yang membahas tentang aktivitas kimia pada tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup, utamanya manusia pasti membutuhkan zat-zat tertentu dalam membantu aktivitas metabolisme dalam tubuhnya. Sehingga organ-organ manusia dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang kadang tidak disadari kerjanya, seperti penyerapan sari-sari makanan di usus, penghalusan makanan di lambung dan lain sebagainya. Zat-zat yang sering digunakan tubuh dalam melakukan aktivitas antara lain, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Mineral yang umumnya dikenal banyak orang adalah air, tapi ternyata masih banyak mineral-mineral yang sering didengar tapi orang mengira mineral tersebut bukan mineral.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan air?
2. Apa saja sumber dan kebutuhan air pada tubuh saat berolahraga? 
3. Apa yang dimaksud dengan mineral ?
4. Apa saja sumber dan kebutuhan mineral pada tubuh saat berolahraga?
5. Apa saja efek kelebihan dan kekurangan air dan mineral
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan air
2. Mengetahui sumber dan kebutuhan air pada tubuh saat berolahraga
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan mineral
4. Mengetahui sumber dan kebutuhan air pada tubuh saat berolahraga
5. Mengetahui efek kelebihan dan kekurangan air dan mineral





BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Air
Air merupakan komponen utama dari semua struktur sel dan merupakan media kelangsungan proses metabolisme dan reaksi kimia didalam tubuh. Lebih dari dua pertiga tubuh kita terdiri dari air. Pada orang dewasa 60-70 % tubuhnya terdiri dari air sedagkan pada bayi dan anak-anak 80 % tubuhnya terdiri dari air. Akan tetapi banyak orang yang tidak memperhatikan berapa liter air yang harus di konsumsinya setiap hari.
Menurut Prof. Dr.Ir. Hardiansah, ahli Gizi dan Pangan dari Institut pertanian Bogor, jumlah air yang dibutuhkan sangat bervariasi, tergantung pada makanan yang dikonsumsi, suhu dan kelembaban lingkungan, tingkat aktivitas dan faktor-faktor lain. Jumlah air yang kita konsumsi harus seimbang dengan jumlah air yang dikeluarkan tubuh. Air yang dibutuhkan tubuh sekitar 2-2,5 liter (8-10 gelas) per hari. Jumlah kebutuhan ini sudah termasuk asupan dari air  minum dan makanan. Jumlah air yang dikeluarkan tubuh (melalui air seni, keringat, tinja, dan napas) sekitar satu liter per hari tergantung suhu udara sekitar. Cairan tubuh juga akan lebih banyak keluar ketika kita melakukan aktifitas yang lebih berat seperti olahraga.
2.2 Sumber dan Kebutuhan Air Pada Tubuh Saat Berolahraga
Air merupakan bagian hal terpenting dalam tubuh manusia, penggolongan air di bagi menjadi dua yaitu :
1.  Air yang diperoleh secara eksogen
Yaitu air yang berasal dari luar, diperoleh dari air yang diminum  dan bersama dengan makanan. Faktor iklim misalnya: banyaknya keringat yang dikeluarkan sehingga tubuh memerlukan air.
2. Air yang diperoleh secara endogen
Yaitu air yang diperoleh dari dalam tubuh sendiri yang berasal dari hasil oksidasi berbagai nutrien dalam tubuh. Misalnya: karbohidrat dihidrolisis menjadi CO2 dan H2O.Sumbernya adalah air metabolik atau hasil oksidasi: karbohidrat, protein dan lemak.


            Tabel berbagai sumber air dalam makanan
Bahan
Kandungan Air
Tomat
94 %
Semangka
9 3 %
Kol
92 %
Nanas
85 %
Kacang hijau
90 %
Susu sapi
88 %
Ikan teri kering
38 %
Daging sapi
66 %
Roti
36 %
Buah kering
28 %
Susu bubuk
14 %
Tepung terigu
12 %


Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan air dapat mencegah timbulnya berbagai jenis penyakit. Dikarenakan air juga memiliki manfaat bagi tubuh yang berfungsi sebagai :
1. Pembentuk sel dan cairan tubuh. Komponen utama sel adalah air, sebesar 70-85%. Sedangkan dalam sel lemak, kurang dari 10%. Air berperan besar dalam darah, cairan lambung, hormon , enzim, otot, dan juga berguna dalam menjaga tonus otot sehingga otot mampu berkontraksi.
2. Pelarut dan alat angkut. Air didalam tubuh berfungsi sebagai pelarut zat-zat gizi berupa monosakarida, asam amino, lemak, protein, vitamin dan mineral serta bahan-bahan lain yang diperlukan tubuh seperti oksigen dan hormon-hormon. Zat-zat dan gizi hormon ini dibawa keseluruh sel yang membutuhkan. Disamping itu, air itu air sebagai pelarut mengangkut sisa-sisa metabolisme, termasuk karbondioksida dan uerum untuk dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru, kulit dan ginjal.
3. Katalisator. Air berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi biologic dalam sel, termasuk di dalam saluran cerna. Air diperlukan pula untuk memecah dan menghidrolisis zat gizi kompleks menjadi bentuk-bentuk lebih sederhana.
4. Pelumas. Air berperan sebagai pelumas dalam cairan sendi-sendi tubuh.
5. Fasilitator pertumbuhan. Air sebagai bagian jaringan diperlukan untuk pertumbuhan. Dalam hal ini air berperan sebagai zat pembangun.
6. Pengatur suhu. Karena kemampuan air untuk menyalurkan panas, air memegang peran dalam mendistribusikan panas dalam tubuh.  Sebagian panas yang dihasilkan dari metabolisme energi diperlukan untukmempertahankan suhu tubuh pada 37 derajat celcius. Suhu ini paling cocok untuk bekerjanya enzim-enzim didalam tubuh. Kelebihan panas yang diperoleh dari metabolisme energi perlu segera disalurkan keluar. Sebagian besar pengeluaran kelebihan pans ini dilakukan melalui penguapan air dari permukaan tubuh. Kehilangan panas melalui kulit merupakan 25% dari pengeluaran energi basal. Kehilangan air yang terjadi sebanyak 350-700 ml/hari pada suhu dan kelembaban lingkungan normal dinamakan insensible atau secara tidak sadar. Lemak dibawah kulit berperan sebagai bahan isolasi yang mengurangi kecepatan panas hilang dari tubuh.
7. Peredam benturan. Air dalam mata , jaringan saraf tulang belakang, dan dalam kantung ketuban melindungi organ-organ tubuh dari benturan.
3. Kebutuhan Air Pada Tubuh Saat Berolahraga
Hampir semua reaksi biokimia yang terjadi di dalam tubuh tergantung dari keseimbangan air dan elektrolit. Konsentrasi cairan di dalam sel (cairan intra sel) dan di luar sel (cairtan ekstra sel) harus dipertahankan tetap seimbang. Keseimbangan  cairan intra sel dan cairan ekstra sel tujuannya untuk transmisi impuls saraf dan kontraksi otot yang penting saat melakukan olahraga.
Hal lain yang sangat penting selama melakukan olahraga adalah mempertahankan atau memelihara suhu tubuh. Oleh karena, kontraksi otot menghasilkan energi. Energi yang terbentuk dari kontraksi otot sebagian besar berupa energi panas yaitu sebanyak 75% dan sisanya 25% berupa energi gerak. Kontraksi otot selama berolahraga menghasilkan peningkatan produksi energi panas. Panas yang terbentuk dialirkan secara cepat dari otot melalui darah ke permukaan tubuh. Panas tubuh kemudian dibebaskan ke atmosfer lewat keringat yang keluar dari tubuh. Panas tubuh yang terjadi pada saat berolahraga akan sangat berbahaya apabila tidak ada upaya proses pendinginan tubuh. Banyak usaha tubuh untuk melakukan proses pendinginan tubuh, salah satunya adalah berkeringat.
Air tidak mengandung energi, tetapi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan tubuh manusia akan air dalam sehari sesuai dengan banyaknya air yang keluar atau yang hilang dari tubuh. Pada keadaan normal dan ideal yaitu diet rendah cairan, aktifitas fisik minimal serta tidak ada keringat yang keluar, orang dewasa membutuhkan air sebanyak 1500 –2000 ml sehari. Sumber air untuk kebutuhan tubuh biasanya didapat dari hasil oksidasi zat gizi, makanan, minuman dan baverage. Saat berolahraga kebutuhan air tentu akan lebih banyak dibanding dalam keadaan istirahat. Oleh karena saat berolahraga suhu tubuh meningkat dan tubuh menjadi panas. Tubuh yang panas berusaha untuk menjadi dingin dengan cara berkeringat.
Banyaknya keringat yang keluar tergantung dari ukuran tubuh, jenis olahraga, intensitas olahraga, lamanya olahraga, cuaca dan kelembaban lingkungan, serta jenis pakaian atlet. Keringat yang keluar  saat olahraga sebagian besar terdiri atas air, namun keringat juga mengandung elektrolit. Perubahan status cairan tubuh saat berolahraga disebabkan oleh peningkatan produksi keringat dan asupan cairan ke dalam tubuh yang sedikit. Defisit air sebanyak 1% dari berat badan yang keluar dalam bentuk keringat saat berolahraga terbukti mengurangi toleransi tubuh terhadap olahraga. Sedangkan, defisit air 3% sampai dengan 10% dari berat badan selama mengikuti olahraga menyebabkan penurunan prestasi olahraga, meningkatkan risiko cedera, serta berbahaya untuk atlet.
Pemberian cairan pada atlet bertujuan untuk mencegah dehidrasi dan untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh. Selain itu, pemberian cairan yang adekwat ditujukan untuk mencegah cedera akibat panas tubuh yang berlebihan, misalnya heat exhaustion, heat stroke. Nasihat yang paling baik saat berolahraga untuk mencegah kekurangan cairan adalah minum air sebelum, selama dan setelah berolahraga. Minum air jangan menunggu sampai rasa haus timbul. Oleh karena, rasa haus tidak cukup baik sebagai indikator keinginan  untuk minum. Keinginan minum air lebih banyak dan lebih sering karena kebiasaan, bukan karena adaptasi fisiologis. Rasa haus baru timbul apabila tubuh telah mengalami kekurangan air (dehidrasi). Penggantian air yang adekwat selama berolahraga sangat penting untuk memelihara penampilan yang optimal dan memelihara kesehatan. h air 30–60 menit sebelum bertanding sebanyak 150–250 ml. Air dingin kira-kira 10 derajat Celcius lebih baik dari pada air hangat. Oleh karena air dingin lebih cepat diserap oleh usus, sehingga waktu pengosongan lambung lebih cepat. Pemberian air dalam jumlah yang sama dianjurkan pada atlet saat beristirahat diantara pertandingan. Selama bertanding, atlet dianjurkan minum secara teratur setiap 10–15 menit sebanyak 150–250 ml air dingin. Segera setelah bertanding, pemberian minuman ditujukan untuk mengganti cairan yang hilang dan mendinginkan tubuh. Atlet setelah pertandingan harus segera minum air dingin sebanyak 150 – 250 ml. Selanjutnya atlet dapat minum air yang mengandung karbohidrat, elektrolit dan mineral serta vitamin.
Penelitian menunjukkan bahwa penggantian air akibat keringat yang keluar lebih penting daripada penggantian elektrolit. Kasus kehilangan elektrolit yang serius atau ketidak seimbangan elektrolit pada atlet jarang terjadi dibanding dehidrasi akibat defisit air. Kekecualian misalnya terjadi pada atlet yang melakukan olahraga sangat berat di bawah cuaca panas dan kelembaban tinggi. Keringat yang keluar jumlahnya sangat banyak, selain air juga mengandung elektrolit.
2.3 Pengertian Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Menurut The International Mineralogical Association tahun 1995 telah mengajukan definisi baru tentang definisi material “Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi “. Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi. unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat  anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antarindividu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik. Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan nonesensial.
Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil.
Mineral nonesensial adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan. Di samping mengakibatkan keracunan, logam juga dapat menyebabkan penyakit defisiensi. Tulisan ini menguraikan pentingnya mineral mikro esensial dalam kehidupan hewan. Sifat-sifat mineral seperti sifat kimia, biokimia maupun proses biologis dalam jaringan makhluk hidup, perlu diketahui dalam upaya mendiagnosis penyakit defisiensi mineral pada hewan.
2.4 Sumber dan Kebutuhan Mineral Pada Tubuh Saat Berolahraga    
Mineral adalah senyawa organik yang banyak ditemukan dalam jumlah banyak di dalam tubuh dan juga penting untuk fungsi tubuh, manfaat dan sumber mineral banyak terdapat pada makan seperti :
1. Kalsium. Tubuh orang dewasa yang gizinya baik mengandung 1–1,5 Kg kalsium dan 90% terdapat di tulang dan gigi dalam bentuk garam kompleks. Sumber kalsium adalah susu, ikan udang kering, sar-dencis, bayam, keju, es krim, mlinjo dan sawi.
    Peranan kalsium tidak saja sebagai pembentukan tulang dan gigi, fungsi lain :
    a. Dalam cairan jaringan berfungsi untuk mengendalikan kerja jantung dan otot skeleton.
    b. Iritabilitas syaraf otot.
    c. Proses pembekuan darah (dalam sintesis thrombin)
d. Memberikan kekerasan dan ketahanan terhadap pengeroposan.
e. Transmisi impuls
f. Relaksasi dan kontraksi
g. Absorbsi dan aktivitas enzim
h. Memberikan regiditas terhadap jaringan
i. Bersama fosfor membentuk matriks tulang yang dipengaruhi oleh vit.D
2. Fosfor. Sumber fosfor diantaranya adalah : daging, ikan, keju, telur, serial, beras giling, dan biji-bijian. Fungsi fosfor diantaranya adalah :
a. Pembentukan tulang dan gigi.
b. Untuk pembentukan komponen sel yang esensial
c. Berperan dalam pelepasan energi dari hidrat arang serta lemak.
d. Membantu absorbs hidrat arang dari usus halus.
e. Membantu mempertahankan kesimbangan asam/basa dalam cairan tubuh.
3. Besi. Sumber zat besi diantaranya adalah : telur, daging, ikan, tepung, gandum, roti, sayuran hijau, hati, bayam, kacang-kacangan, kentang, jagung dan otot. Fungsi besi diantaranya :
a. Untuk pembentukan hemoglobin baru
b. Untuk mengembalikan hemoglobin kepada nilai normalnya setelah terjadi pendarahan.
c. Untuk mengimbangi sejumlah kecil zat besi yang secara konstan dikeluarkan tubuh, terutama lewat urine, feces dan keringat.
d. Untuk menggantikan kehilangan zat besi lewat darah tubuh.
e. Pada laktasi untuk sekresi air susu
4. Iodium. Sumber iodium diantaranya adalah sayur-sayuran, ikan laut dan rumput laut, air mata air dan garam beryodium. Sedangkan fungsi dari iodium diantaranya adalah :
Sebagai komponen essensial tiroksin dan kelenjar tiroid. Tiroksin berperan untuk meningkatkan laju oksidasi dalam sel-sel tubuh sehingga meningkatkan pertumbuhan.
5. Floor. Sumber floor diantaranya adalah : air, makanan dari laut, tanaman, ikan dan makanan hasil ternak. Sedangkan fungsi floor diantaranya adalah :
a. Untuk pertumbuhan dan pembentukan struktur gigi.
b. Untuk mencegah karies gigi.
6. Natrium (Sodium). Sumber natrium diantaranya adalah : keju, ham, ikan asin, udang, sayur-sayuran, bayam, seledri, sereal, buah-buahan, susu, telur dan daging. Sedangkan fungsi dari natrium diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Dalam plasma darah dan cairan berperan dalam menyelimuti jaringan.
b. Berperan dalam menghasilkan tekanan osmotic yang mengatur pertukaran cairan antara sel dan cairan di sekitarnya.
c. Menentukan volume dalam cairan ekstra seluler dan amina.
d. Untuk mempertahankan keseimbangan tubuh.
7. Kalium. Sumber kalium diantaranya adalah : bekatul, tetes (molase), khamir, coklat dan kopi. Sedangkan fungsi kalium diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Digunakan sebagai indeks untuk lean body mass (bagian badan tanpa lemak)
b. Membantu menjaga tekanan osmotic
c. Membantu mengaktifkan reaksi enzim
8. Khlor. Sumber dari khlor diantaranya adalah : garam, keju, ikan, udang, bayam dan seledri. Sedangkan fungsi dari khlor diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Aktivator amylase dan pembentukan Hcl lambung
b. Mengaktifkan enzim amilase dalam mulut untuk untuk memecahkan pati dalam mulut.
c.Membantu menjaga tekanan osmotic
9. Magnesium. Sumber dari magnesium diantaranya adalah : sayur-sayuran hijau, kedelai dan kecipir. Sedangkan fungsi dari magnesium adalah sebagai berikut :
a. Sebagai aktifator enzim peptidase dan enzim lain yang memecah gugus
b. Phospat
c. Sebagai obat pencuci perut
d. Meningkatkan tekanan osmotik
e. Membantu mengurangi getaran otot
10. Tembaga. Sumber utama dari tembaga adalah : susu dan sereal. Sedangkan fungsi dari tembaga adalah berperan dalam kegiatan enzim pernapasan sebagai kofaktor bagi enzim tyronase dan sitokromoksidase.
11. Zinc. Sumber utama zinc adalah : daging, telur, ikan, susu, keju, hati, lembaga gandum, ragi dan selada, roti dan kacang-kacangan. Sedangkan fungsi dari zinc diantaranya:
a. Meningkatkan keaktifan enzim lainnya
b. Meningkatkan pertumbuhan
12. Kobalt. Merupakan koostifuen vitamin B12 yang diperlukan bagi perkembangan normal sel-sel darah merah. Sumber utamanya adalah : vitamin B12, B1 dan sayuran hijau.
2.5 Efek Kelebihan dan Kekurangan Air dan Mineral
1. Kelebihan Air
Asupan air untuk tubuh tidak boleh berlebihan karena dalam keadaan normal, ginjal yang sehat hanya mampu mengeluarkan 400 sampai 600 mili liter air per jam. Kebanyakan minum air justru dapat menyebabkan hiponatremia yaitu kekurangan natrium dalam darah, yang mengakibatkan kesadaran bisa menurun dan tubuh menjadi lemas dan lelah.  Efek buruk dari kelebihan air juga bisa terjadi pada seseorang yang melakukan olahraga berat, kondisi ini bisa menyebabkan kematian pada orang yang melakukan olahraga berat juga disarankan tidak minum berlebihan saat olahraga, jadi minumlah air seperlunya.
2. Kekurangan Air
Dalam mengkonsumsi air pun tidak boleh kekurangan karena dapat mengganggu kesehatan tubuh. Akibat dari kekurangan air :
a. Ketika pasokan air minim tubuh akan mengalami kekurangan air atau dehidrasi. Dehidrasi ini menyebabkan cairan di otak akan menurun, asupan oksigen yang harusnya mengalir ke otak pun berkurang. Akibatnya, sel-sel otak menjadi tidak aktif dan berkembang, bahkan bisa menciut.
b. Komposisi otak terdiri atas cairan, dan ketika otak tidak mendapatkan asupan air yang cukup akan terjadi gangguan fungsi kognitif (kecerdasan) di otak. Otak tidak bisa menjalankan fungsi normalnya lagi, terutama fungsi kognitif yang akhirnya membuat seseorang menjadi lemot, gampang lupa, dan tidak konsentrasi.
c. Dehidrasi yang dialami tubuh bisa menyebabkan gejala mulai dari yang ringan dan sedang seperti lelah, haus, tenggorokan kering, badan panas, sakit kepala, air kencing pekat, denyut nadi cepat, hingga gejala berat seperti halusinasi dan kematian.
d. Rentan terkena infeksi kandung kemih karena bakteri tidak bisa keluar akibat kurang minum. Gejala infeksi kandung kemih ini bisa berupa suhu badan yang sedikit meningkat, rasa nyeri terutama saat akhir buang air kecil, perasaan ingin buang air kecil yang tidak dapat ditahan, nyeri tekan di atas tulang kemaluan. Kadang kala terdapat darah dalam urine.
e. Perempuan harus lebih banyak mengonsumsi air karena panjang saluran kemihnya lebih pendek dibanding laki-laki. Banyak minum air akan membantu bakteri keluar dari saluran kemih dan mengurangi risiko infeksi kandung kemih.
f. Kulit terlihat kusam karena kurang minum membuat aliran darah kapiler di kulit juga tidak maksimal.
g. Kurang minum air putih bisa mengganggu fungsi ginjal karenanya air penting untuk mencegah batu ginjal. 
3. Kelebihan Mineral
Kelebihan satu mineral dalam tubuh juga dapat berpengaruh pada metabolisme tubuh yaitu sebagai berikut :
a. Ca : mengkonsumsi kalsium dosis tinggi dapat menyebabkan nyeri lambung dan diare 2.  Mg : dapat mengakibatkan diare
b. Na : meningkatkan tekanan darah tinggi dan beresiko terhadap stroke dan serangan jantung
c. P : nyeri lambung dan jika konsumsi dosis tinggi dalam waktu lama dapat menurunkan jumlah kalsium dalam tubuh sehingga tulang lebih beresiko terhadapa fraktur.
d.  Kalium : menyebabkan nyeri lambung, mual dan diare
e.  Fe : konstipasi, mual dan nyeri lambung.
f. Boron : mengurangi fertilitas pada pria dan boron banyak terdapat pada sayuran dan kacang-kacangan
g. Cobalt : berpengaruh pada jantung dan berpengaruh menurunkan fertilitas pada pria
h. Tembaga : menyebabkan nyeri lambung dan diare. Jika dikonsumsi lebih lama akan mengakibatkan kerusakan hati dan ginjal.
4. Kekurangan Mineral
Kekurangan mineral ini jarang terjadi jika kita mengkonsumsi makanan yang bervariasi. Akibat Kekurangan Mineral : Kekurangan natrium : gangguan jantung dan ginjal, lelah, kejang otot. Kekurangan kalium : lemah otot, gangguan pernapasan &denyut jantung Kekurangan kalsium : pembekuan darah lambat, tulang dan gigi rapuh,pertumbuhan lambat, kejang otot Kekurangan fosfor : tulang dan gigi rapuh, hilang napsu makan, rakhitis,lesu, sakit tulang Kekurangan magnesium : gangguan mental, emosi dan otot, hilang kontrolotot, kerusakan jantung dan ginjal Kekurangan klor : rambut dan gigi hilang, gangguan pencernaan, lesu. Kekurangan zat besi : anemia, lesu, pusing, pucat pada kulit Kekurangan yodium : penyakit gondok, pada anak terjadi kemunduranfisik dan mental Kekurangan seng : pertumbuhan terhambat, penyembuhan luka lambat,kurang tajam terhadap bau dan rasa, kerdil, anemia Kekurangan fluor : kerusakan gigi yang berlebihan Kekurangan tembaga : anemia, gangguan saraf dan tulang, luka-luka pada kulit






























BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Air merupakan komponen utama dari semua struktur sel dan merupakan media kelangsungan proses metabolisme dan reaksi kimia didalam tubuh. Lebih dari dua pertiga tubuh kita terdiri dari air. Pemenuhan kebutuhan air dapat mencegah timbulnya berbagai jenis penyakit
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk).  Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas kehidupan, mineral (logam) dibagi menjadi dua golongan, yaitu mineral logam esensial dan nonesensial. Logam esensial diperlukan dalam proses fisiologis hewan, sehingga logam golongan ini merupakan unsur nutrisi penting yang jika kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses fisiologis atau disebut penyakit defisiensi mineral. Mineral ini biasanya terikat dengan protein, termasuk enzim untuk proses metabolisme tubuh, yaitu kalsium  (Ca), fosforus (P), kalium (K), natrium (Na), klorin (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn), kobalt (Co), iodin (I), dan selenium (Se). Logam  nonesensial adalah golongan logam yang tidak berguna, atau belum diketahui kegunaannya dalam tubuh hewan, sehingga hadirnya unsur tersebut lebih dari normal dapat menyebabkan keracunan. Logam tersebut bahkan sangat berbahaya bagi makhluk hidup, seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As), kadmium (Cd), dan aluminium (Al).
3.2 Saran
Dengan makalah ini pembaca diharapkan dapat lebih mengerti tentang Mineral baik dari penggolongan, macam serta peranannya. Semoga pembaca mengetahui bahaya kekurangan serta kelebihan Mineral bagi tubuh.



DAFTAR PUSTAKA

Darmono. 2005. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Darmono. 2007. Lingkungan Hidup dan Pencemaran Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. Penerbit Universitas Indonesia Press.
www.belajarbagus.net/2015/03/pengertian-air.html diakses tanggal 30 oktober 2016
Ernest H. Nickel, 1995, The definition of a mineral, The Canadian Mineralogist, vol. 33, pp. 689 – 690

Tidak ada komentar:

Posting Komentar