BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan ilmu
pengehuan dari masa ke masa semakin bertambah, seperti halnya dengan pada
disiplin ilmu Biologi dan Kimia yang melahirkan bidang ilmu yang disebut
Biokimia. Biokimia merupakan disiplin ilmu pengetahuan yang membahas tentang
aktivitas kimia pada tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup, utamanya manusia pasti
membutuhkan zat-zat tertentu dalam membantu aktivitas metabolisme dalam tubuhnya.
Sehingga organ-organ manusia dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang kadang
tidak disadari kerjanya, seperti penyerapan sari-sari makanan di usus,
penghalusan makanan di lambung dan lain sebagainya. Zat-zat yang sering
digunakan tubuh dalam melakukan aktivitas antara lain, protein, lemak, vitamin,
dan mineral. Mineral yang umumnya dikenal banyak orang adalah air, tapi
ternyata masih banyak mineral-mineral yang sering didengar tapi orang mengira
mineral tersebut bukan mineral.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan air?
2. Apa saja sumber dan kebutuhan air
pada tubuh saat berolahraga?
3. Apa yang dimaksud dengan mineral ?
4. Apa saja sumber dan kebutuhan mineral
pada tubuh saat berolahraga?
5. Apa saja efek kelebihan dan
kekurangan air dan mineral
1.3
Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan
air
2. Mengetahui sumber dan kebutuhan air
pada tubuh saat berolahraga
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan
mineral
4. Mengetahui sumber dan kebutuhan air
pada tubuh saat berolahraga
5. Mengetahui efek kelebihan dan
kekurangan air dan mineral
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Air
Air
merupakan komponen utama dari semua struktur sel dan merupakan media
kelangsungan proses metabolisme dan reaksi kimia didalam tubuh. Lebih dari dua pertiga
tubuh kita terdiri dari air. Pada orang dewasa 60-70 % tubuhnya terdiri dari
air sedagkan pada bayi dan anak-anak 80 % tubuhnya terdiri dari air. Akan
tetapi banyak orang yang tidak memperhatikan berapa liter air yang harus di
konsumsinya setiap hari.
Menurut
Prof. Dr.Ir. Hardiansah, ahli Gizi dan
Pangan dari Institut pertanian Bogor, jumlah air yang dibutuhkan sangat
bervariasi, tergantung pada makanan yang dikonsumsi, suhu dan kelembaban
lingkungan, tingkat aktivitas dan faktor-faktor lain. Jumlah air yang kita
konsumsi harus seimbang dengan jumlah air yang dikeluarkan tubuh. Air yang
dibutuhkan tubuh sekitar 2-2,5 liter (8-10 gelas) per hari. Jumlah kebutuhan
ini sudah termasuk asupan dari air minum dan makanan. Jumlah air yang
dikeluarkan tubuh (melalui air seni, keringat, tinja, dan napas) sekitar satu
liter per hari tergantung suhu udara sekitar. Cairan tubuh juga akan lebih
banyak keluar ketika kita melakukan aktifitas yang lebih berat seperti
olahraga.
2.2 Sumber dan Kebutuhan Air Pada Tubuh Saat
Berolahraga
Air merupakan bagian hal terpenting dalam tubuh
manusia, penggolongan air di bagi menjadi dua yaitu :
1. Air yang diperoleh secara eksogen
Yaitu air yang berasal dari luar,
diperoleh dari air yang diminum dan bersama dengan makanan. Faktor iklim
misalnya: banyaknya keringat yang dikeluarkan sehingga tubuh memerlukan air.
2. Air yang diperoleh secara endogen
Yaitu air yang diperoleh dari dalam
tubuh sendiri yang berasal dari hasil oksidasi berbagai nutrien dalam tubuh.
Misalnya: karbohidrat dihidrolisis menjadi CO2 dan H2O.Sumbernya adalah air metabolik atau hasil
oksidasi: karbohidrat, protein dan lemak.
Tabel berbagai sumber air dalam makanan
Bahan
|
Kandungan
Air
|
||
Tomat
|
94
%
|
||
Semangka
|
9
3 %
|
||
Kol
|
92
%
|
||
Nanas
|
85
%
|
||
Kacang hijau
|
90
%
|
||
Susu sapi
|
88
%
|
||
Ikan teri kering
|
38
%
|
||
Daging sapi
|
66
%
|
||
Roti
|
36
%
|
||
Buah kering
|
28
%
|
||
Susu bubuk
|
14 %
|
||
Tepung terigu
|
12
%
|
||
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa
pemenuhan kebutuhan air dapat mencegah timbulnya berbagai jenis penyakit. Dikarenakan
air juga memiliki manfaat bagi tubuh yang berfungsi sebagai :
1.
Pembentuk sel dan cairan tubuh. Komponen utama sel adalah air, sebesar 70-85%.
Sedangkan dalam sel lemak, kurang dari 10%. Air berperan besar dalam darah,
cairan lambung, hormon , enzim, otot, dan juga berguna dalam menjaga tonus otot
sehingga otot mampu berkontraksi.
2.
Pelarut dan
alat angkut. Air didalam tubuh berfungsi sebagai pelarut zat-zat gizi berupa
monosakarida, asam amino, lemak, protein, vitamin dan mineral serta bahan-bahan
lain yang diperlukan tubuh seperti oksigen dan hormon-hormon. Zat-zat dan gizi
hormon ini dibawa keseluruh sel yang membutuhkan. Disamping itu, air itu air
sebagai pelarut mengangkut sisa-sisa metabolisme, termasuk karbondioksida dan
uerum untuk dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru, kulit dan ginjal.
3.
Katalisator. Air berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi biologic
dalam sel, termasuk di dalam saluran cerna. Air diperlukan pula untuk memecah
dan menghidrolisis zat gizi kompleks menjadi bentuk-bentuk lebih sederhana.
4.
Pelumas. Air berperan sebagai pelumas dalam cairan sendi-sendi tubuh.
5.
Fasilitator pertumbuhan. Air sebagai bagian jaringan diperlukan untuk
pertumbuhan. Dalam hal ini air berperan sebagai zat pembangun.
6.
Pengatur suhu. Karena kemampuan air untuk menyalurkan panas, air memegang peran
dalam mendistribusikan panas dalam tubuh.
Sebagian panas yang dihasilkan dari metabolisme energi diperlukan
untukmempertahankan suhu tubuh pada 37 derajat celcius. Suhu ini paling cocok
untuk bekerjanya enzim-enzim didalam tubuh. Kelebihan panas yang diperoleh dari
metabolisme energi perlu segera disalurkan keluar. Sebagian besar pengeluaran
kelebihan pans ini dilakukan melalui penguapan air dari permukaan tubuh.
Kehilangan panas melalui kulit merupakan 25% dari pengeluaran energi basal.
Kehilangan air yang terjadi sebanyak 350-700 ml/hari pada suhu dan kelembaban lingkungan
normal dinamakan insensible atau secara tidak sadar. Lemak dibawah kulit
berperan sebagai bahan isolasi yang mengurangi kecepatan panas hilang dari
tubuh.
7.
Peredam benturan. Air dalam mata , jaringan saraf tulang belakang, dan dalam
kantung ketuban melindungi organ-organ tubuh dari benturan.
3.
Kebutuhan Air Pada Tubuh Saat Berolahraga
Hampir semua reaksi
biokimia yang terjadi di dalam tubuh tergantung dari keseimbangan air dan
elektrolit. Konsentrasi cairan di dalam sel (cairan intra sel) dan di luar sel
(cairtan ekstra sel) harus dipertahankan tetap seimbang. Keseimbangan cairan intra sel dan cairan ekstra sel
tujuannya untuk transmisi impuls saraf dan kontraksi otot yang penting saat
melakukan olahraga.
Hal lain yang sangat
penting selama melakukan olahraga adalah mempertahankan atau memelihara suhu
tubuh. Oleh karena, kontraksi otot menghasilkan energi. Energi yang terbentuk
dari kontraksi otot sebagian besar berupa energi panas yaitu sebanyak 75% dan
sisanya 25% berupa energi gerak. Kontraksi otot selama berolahraga menghasilkan
peningkatan produksi energi panas. Panas yang terbentuk dialirkan secara cepat
dari otot melalui darah ke permukaan tubuh. Panas tubuh kemudian dibebaskan ke
atmosfer lewat keringat yang keluar dari tubuh. Panas tubuh yang terjadi pada
saat berolahraga akan sangat berbahaya apabila tidak ada upaya proses
pendinginan tubuh. Banyak usaha tubuh untuk melakukan proses pendinginan tubuh,
salah satunya adalah berkeringat.
Air tidak mengandung energi,
tetapi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan tubuh manusia akan
air dalam sehari sesuai dengan banyaknya air yang keluar atau yang hilang dari
tubuh. Pada keadaan normal dan ideal yaitu diet rendah cairan, aktifitas fisik
minimal serta tidak ada keringat yang keluar, orang dewasa membutuhkan air
sebanyak 1500 –2000 ml sehari. Sumber air untuk kebutuhan tubuh biasanya
didapat dari hasil oksidasi zat gizi, makanan, minuman dan baverage. Saat
berolahraga kebutuhan air tentu akan lebih banyak dibanding dalam keadaan
istirahat. Oleh karena saat berolahraga suhu tubuh meningkat dan tubuh menjadi
panas. Tubuh yang panas berusaha untuk menjadi dingin dengan cara berkeringat.
Banyaknya keringat yang
keluar tergantung dari ukuran tubuh, jenis olahraga, intensitas olahraga,
lamanya olahraga, cuaca dan kelembaban lingkungan, serta jenis pakaian atlet.
Keringat yang keluar saat olahraga
sebagian besar terdiri atas air, namun keringat juga mengandung elektrolit.
Perubahan status cairan tubuh saat berolahraga disebabkan oleh peningkatan
produksi keringat dan asupan cairan ke dalam tubuh yang sedikit. Defisit air
sebanyak 1% dari berat badan yang keluar dalam bentuk keringat saat berolahraga
terbukti mengurangi toleransi tubuh terhadap olahraga. Sedangkan, defisit air
3% sampai dengan 10% dari berat badan selama mengikuti olahraga menyebabkan
penurunan prestasi olahraga, meningkatkan risiko cedera, serta berbahaya untuk
atlet.
Pemberian cairan pada
atlet bertujuan untuk mencegah dehidrasi dan untuk mempertahankan keseimbangan
cairan tubuh. Selain itu, pemberian cairan yang adekwat ditujukan untuk
mencegah cedera akibat panas tubuh yang berlebihan, misalnya heat exhaustion,
heat stroke. Nasihat yang paling baik saat berolahraga untuk mencegah
kekurangan cairan adalah minum air sebelum, selama dan setelah berolahraga.
Minum air jangan menunggu sampai rasa haus timbul. Oleh karena, rasa haus tidak
cukup baik sebagai indikator keinginan
untuk minum. Keinginan minum air lebih banyak dan lebih sering karena kebiasaan,
bukan karena adaptasi fisiologis. Rasa haus baru timbul apabila tubuh telah
mengalami kekurangan air (dehidrasi). Penggantian air yang adekwat selama
berolahraga sangat penting untuk memelihara penampilan yang optimal dan
memelihara kesehatan. h air 30–60 menit sebelum bertanding sebanyak 150–250 ml.
Air dingin kira-kira 10 derajat Celcius lebih baik dari pada air hangat. Oleh
karena air dingin lebih cepat diserap oleh usus, sehingga waktu pengosongan
lambung lebih cepat. Pemberian air dalam jumlah yang sama dianjurkan pada atlet
saat beristirahat diantara pertandingan. Selama bertanding, atlet dianjurkan
minum secara teratur setiap 10–15 menit sebanyak 150–250 ml air dingin. Segera
setelah bertanding, pemberian minuman ditujukan untuk mengganti cairan yang
hilang dan mendinginkan tubuh. Atlet setelah pertandingan harus segera minum
air dingin sebanyak 150 – 250 ml. Selanjutnya atlet dapat minum air yang
mengandung karbohidrat, elektrolit dan mineral serta vitamin.
Penelitian
menunjukkan bahwa penggantian air akibat keringat yang keluar lebih penting
daripada penggantian elektrolit. Kasus kehilangan elektrolit yang serius atau
ketidak seimbangan elektrolit pada atlet jarang terjadi dibanding dehidrasi
akibat defisit air. Kekecualian misalnya terjadi pada atlet yang melakukan
olahraga sangat berat di bawah cuaca panas dan kelembaban tinggi. Keringat yang
keluar jumlahnya sangat banyak, selain air juga mengandung elektrolit.
2.3 Pengertian Mineral
Mineral adalah senyawa
alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak
hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat
kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak
termasuk). Menurut The International Mineralogical Association tahun 1995 telah
mengajukan definisi baru tentang definisi material “Mineral adalah suatu unsur
atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk
dari hasil proses geologi “. Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.
unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk
hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai
zat anorganik atau kadar abu. Sebagai
contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian
besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap
air, dan nitrogen menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral akan tertinggal
dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi
penggabungan antarindividu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam
anorganik. Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi,
tetapi tidak atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada
mineral esensial dan nonesensial.
Mineral esensial yaitu
mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk
membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam
tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral
makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro
yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat
dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil.
Mineral nonesensial
adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan
kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat
merusak organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan. Di samping mengakibatkan
keracunan, logam juga dapat menyebabkan penyakit defisiensi. Tulisan ini
menguraikan pentingnya mineral mikro esensial dalam kehidupan hewan.
Sifat-sifat mineral seperti sifat kimia, biokimia maupun proses biologis dalam jaringan
makhluk hidup, perlu diketahui dalam upaya mendiagnosis penyakit defisiensi
mineral pada hewan.
2.4
Sumber dan Kebutuhan Mineral Pada Tubuh Saat Berolahraga
Mineral
adalah senyawa organik yang banyak ditemukan dalam jumlah banyak di dalam tubuh
dan juga penting untuk fungsi tubuh, manfaat
dan sumber mineral banyak terdapat pada makan seperti :
1. Kalsium. Tubuh orang dewasa yang gizinya baik mengandung
1–1,5 Kg kalsium dan 90% terdapat di tulang dan gigi dalam bentuk garam
kompleks. Sumber kalsium adalah susu, ikan udang kering, sar-dencis, bayam,
keju, es krim, mlinjo dan sawi.
Peranan
kalsium tidak saja sebagai pembentukan tulang dan gigi, fungsi lain :
a. Dalam
cairan jaringan berfungsi untuk mengendalikan kerja jantung dan otot skeleton.
b. Iritabilitas syaraf otot.
c. Proses pembekuan darah (dalam sintesis thrombin)
d. Memberikan kekerasan
dan ketahanan terhadap pengeroposan.
e. Transmisi impuls
f. Relaksasi dan
kontraksi
g. Absorbsi dan
aktivitas enzim
h. Memberikan regiditas
terhadap jaringan
i.
Bersama fosfor membentuk matriks tulang yang dipengaruhi oleh vit.D
2. Fosfor. Sumber fosfor diantaranya adalah :
daging, ikan, keju, telur, serial, beras giling, dan biji-bijian. Fungsi fosfor
diantaranya adalah :
a.
Pembentukan tulang dan gigi.
b. Untuk pembentukan
komponen sel yang esensial
c. Berperan dalam
pelepasan energi dari hidrat arang serta lemak.
d. Membantu absorbs
hidrat arang dari usus halus.
e. Membantu
mempertahankan kesimbangan asam/basa dalam cairan tubuh.
3. Besi. Sumber zat besi diantaranya adalah : telur,
daging, ikan, tepung, gandum, roti, sayuran hijau, hati, bayam,
kacang-kacangan, kentang, jagung dan otot. Fungsi besi diantaranya :
a.
Untuk pembentukan hemoglobin baru
b. Untuk mengembalikan hemoglobin kepada nilai
normalnya setelah terjadi pendarahan.
c. Untuk mengimbangi sejumlah kecil zat besi yang
secara konstan dikeluarkan tubuh, terutama lewat urine, feces dan keringat.
d.
Untuk menggantikan kehilangan zat besi lewat darah tubuh.
e.
Pada laktasi untuk sekresi air susu
4. Iodium. Sumber iodium diantaranya adalah
sayur-sayuran, ikan laut dan rumput laut, air mata air dan garam beryodium.
Sedangkan fungsi dari iodium diantaranya adalah :
Sebagai
komponen essensial tiroksin dan kelenjar tiroid. Tiroksin berperan untuk
meningkatkan laju oksidasi dalam sel-sel tubuh sehingga meningkatkan
pertumbuhan.
5. Floor. Sumber floor diantaranya adalah : air,
makanan dari laut, tanaman, ikan dan makanan hasil ternak. Sedangkan fungsi
floor diantaranya adalah :
a. Untuk pertumbuhan
dan pembentukan struktur gigi.
b.
Untuk mencegah karies gigi.
6. Natrium (Sodium). Sumber natrium diantaranya
adalah : keju, ham, ikan asin, udang, sayur-sayuran, bayam, seledri, sereal,
buah-buahan, susu, telur dan daging. Sedangkan fungsi dari natrium diantaranya
adalah sebagai berikut :
a.
Dalam plasma darah dan cairan berperan dalam menyelimuti jaringan.
b. Berperan dalam menghasilkan tekanan osmotic yang
mengatur pertukaran cairan antara sel dan cairan di sekitarnya.
c.
Menentukan volume dalam cairan ekstra seluler dan amina.
d.
Untuk mempertahankan keseimbangan tubuh.
7. Kalium. Sumber kalium diantaranya adalah :
bekatul, tetes (molase), khamir, coklat dan kopi. Sedangkan fungsi kalium
diantaranya adalah sebagai berikut :
a.
Digunakan sebagai indeks untuk lean body mass (bagian badan tanpa lemak)
b. Membantu menjaga
tekanan osmotic
c. Membantu
mengaktifkan reaksi enzim
8. Khlor. Sumber dari khlor diantaranya adalah :
garam, keju, ikan, udang, bayam dan seledri. Sedangkan fungsi dari khlor diantaranya
adalah sebagai berikut :
a. Aktivator amylase
dan pembentukan Hcl lambung
b. Mengaktifkan enzim amilase dalam mulut untuk
untuk memecahkan pati dalam mulut.
c.Membantu menjaga
tekanan osmotic
9. Magnesium. Sumber dari magnesium diantaranya
adalah : sayur-sayuran hijau, kedelai dan kecipir. Sedangkan fungsi dari
magnesium adalah sebagai berikut :
a. Sebagai aktifator
enzim peptidase dan enzim lain yang memecah gugus
b. Phospat
c. Sebagai obat pencuci
perut
d. Meningkatkan tekanan
osmotik
e. Membantu mengurangi
getaran otot
10. Tembaga. Sumber utama dari tembaga adalah : susu
dan sereal. Sedangkan fungsi dari tembaga adalah berperan dalam kegiatan enzim
pernapasan sebagai kofaktor bagi enzim tyronase dan sitokromoksidase.
11. Zinc. Sumber utama zinc adalah : daging, telur,
ikan, susu, keju, hati, lembaga gandum, ragi dan selada, roti dan
kacang-kacangan. Sedangkan fungsi dari zinc diantaranya:
a. Meningkatkan
keaktifan enzim lainnya
b. Meningkatkan
pertumbuhan
12. Kobalt. Merupakan koostifuen vitamin B12 yang
diperlukan bagi perkembangan normal sel-sel darah merah. Sumber utamanya adalah
: vitamin B12, B1 dan sayuran hijau.
2.5
Efek Kelebihan dan Kekurangan Air dan Mineral
1. Kelebihan Air
Asupan air untuk tubuh
tidak boleh berlebihan karena dalam keadaan normal, ginjal yang sehat hanya
mampu mengeluarkan 400 sampai 600 mili liter air per jam. Kebanyakan minum air
justru dapat menyebabkan hiponatremia yaitu kekurangan natrium dalam darah, yang
mengakibatkan kesadaran bisa menurun dan tubuh menjadi lemas dan lelah. Efek buruk dari kelebihan air juga bisa
terjadi pada seseorang yang melakukan olahraga berat, kondisi ini bisa
menyebabkan kematian pada orang yang melakukan olahraga berat juga disarankan
tidak minum berlebihan saat olahraga, jadi minumlah air seperlunya.
2. Kekurangan Air
Dalam mengkonsumsi air pun tidak boleh kekurangan
karena dapat mengganggu kesehatan tubuh. Akibat dari kekurangan air :
a. Ketika pasokan air minim tubuh akan mengalami kekurangan air atau
dehidrasi. Dehidrasi ini menyebabkan cairan di otak akan menurun, asupan
oksigen yang harusnya mengalir ke otak pun berkurang. Akibatnya, sel-sel otak
menjadi tidak aktif dan berkembang, bahkan bisa menciut.
b. Komposisi otak terdiri atas cairan, dan ketika otak tidak
mendapatkan asupan air yang cukup akan terjadi gangguan fungsi kognitif
(kecerdasan) di otak. Otak tidak bisa menjalankan fungsi normalnya lagi,
terutama fungsi kognitif yang akhirnya membuat seseorang menjadi lemot, gampang
lupa, dan tidak konsentrasi.
c. Dehidrasi yang dialami tubuh bisa menyebabkan gejala mulai dari
yang ringan dan sedang seperti lelah, haus, tenggorokan kering, badan panas,
sakit kepala, air kencing pekat, denyut nadi cepat, hingga gejala berat seperti
halusinasi dan kematian.
d. Rentan terkena infeksi kandung kemih karena bakteri tidak bisa
keluar akibat kurang minum. Gejala infeksi kandung kemih ini bisa berupa suhu
badan yang sedikit meningkat, rasa nyeri terutama saat akhir buang air kecil,
perasaan ingin buang air kecil yang tidak dapat ditahan, nyeri tekan di atas
tulang kemaluan. Kadang kala terdapat darah dalam urine.
e. Perempuan harus lebih banyak mengonsumsi air karena panjang
saluran kemihnya lebih pendek dibanding laki-laki. Banyak minum air akan
membantu bakteri keluar dari saluran kemih dan mengurangi risiko infeksi
kandung kemih.
f. Kulit terlihat kusam karena kurang minum membuat aliran darah
kapiler di kulit juga tidak maksimal.
g. Kurang minum air putih bisa mengganggu fungsi ginjal karenanya air
penting untuk mencegah batu ginjal.
3. Kelebihan Mineral
Kelebihan satu mineral
dalam tubuh juga dapat berpengaruh pada metabolisme tubuh yaitu sebagai berikut
:
a. Ca : mengkonsumsi kalsium dosis tinggi dapat
menyebabkan nyeri lambung dan diare 2.
Mg : dapat mengakibatkan diare
b. Na : meningkatkan tekanan darah tinggi dan
beresiko terhadap stroke dan serangan jantung
c. P : nyeri lambung dan jika konsumsi dosis tinggi
dalam waktu lama dapat menurunkan jumlah kalsium dalam tubuh sehingga tulang
lebih beresiko terhadapa fraktur.
d. Kalium : menyebabkan nyeri lambung, mual dan
diare
e. Fe : konstipasi, mual dan nyeri lambung.
f. Boron : mengurangi fertilitas pada pria dan boron
banyak terdapat pada sayuran dan kacang-kacangan
g. Cobalt : berpengaruh pada jantung dan berpengaruh
menurunkan fertilitas pada pria
h. Tembaga : menyebabkan nyeri lambung dan diare.
Jika dikonsumsi lebih lama akan mengakibatkan kerusakan hati dan ginjal.
4. Kekurangan Mineral
Kekurangan mineral ini
jarang terjadi jika kita mengkonsumsi makanan yang bervariasi. Akibat
Kekurangan Mineral : Kekurangan natrium : gangguan jantung dan ginjal, lelah,
kejang otot. Kekurangan kalium : lemah otot, gangguan pernapasan &denyut
jantung Kekurangan kalsium : pembekuan darah lambat, tulang dan gigi
rapuh,pertumbuhan lambat, kejang otot Kekurangan fosfor : tulang dan gigi
rapuh, hilang napsu makan, rakhitis,lesu, sakit tulang Kekurangan magnesium :
gangguan mental, emosi dan otot, hilang kontrolotot, kerusakan jantung dan
ginjal Kekurangan klor : rambut dan gigi hilang, gangguan pencernaan, lesu.
Kekurangan zat besi : anemia, lesu, pusing, pucat pada kulit Kekurangan yodium
: penyakit gondok, pada anak terjadi kemunduranfisik dan mental Kekurangan seng
: pertumbuhan terhambat, penyembuhan luka lambat,kurang tajam terhadap bau dan
rasa, kerdil, anemia Kekurangan fluor : kerusakan gigi yang berlebihan
Kekurangan tembaga : anemia, gangguan saraf dan tulang, luka-luka pada kulit
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Air merupakan komponen
utama dari semua struktur sel dan merupakan media kelangsungan proses
metabolisme dan reaksi kimia didalam tubuh. Lebih dari dua pertiga tubuh kita
terdiri dari air. Pemenuhan kebutuhan air dapat mencegah timbulnya berbagai
jenis penyakit
Mineral adalah senyawa
alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak
hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak
termasuk). Berdasarkan kegunaannya dalam
aktivitas kehidupan, mineral (logam) dibagi menjadi dua golongan, yaitu mineral
logam esensial dan nonesensial. Logam esensial diperlukan dalam proses
fisiologis hewan, sehingga logam golongan ini merupakan unsur nutrisi penting
yang jika kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses fisiologis atau disebut
penyakit defisiensi mineral. Mineral ini biasanya terikat dengan protein,
termasuk enzim untuk proses metabolisme tubuh, yaitu kalsium (Ca), fosforus (P), kalium (K), natrium (Na),
klorin (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn),
mangan (Mn), kobalt (Co), iodin (I), dan selenium (Se). Logam nonesensial adalah golongan logam yang tidak
berguna, atau belum diketahui kegunaannya dalam tubuh hewan, sehingga hadirnya
unsur tersebut lebih dari normal dapat menyebabkan keracunan. Logam tersebut
bahkan sangat berbahaya bagi makhluk hidup, seperti timbal (Pb), merkuri (Hg),
arsenik (As), kadmium (Cd), dan aluminium (Al).
3.2
Saran
Dengan makalah ini
pembaca diharapkan dapat lebih mengerti tentang Mineral baik dari penggolongan,
macam serta peranannya. Semoga pembaca mengetahui bahaya kekurangan serta
kelebihan Mineral bagi tubuh.
DAFTAR
PUSTAKA
Darmono. 2005. Logam dalam Sistem
Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Darmono. 2007.
Lingkungan Hidup dan Pencemaran Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam.
Penerbit Universitas Indonesia Press.
http://belajarGEO.blogspot.com/macam-macam-mineral-dan-kegunaannya.
diakses tanggal 30 oktober 2016
www.woocara.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-mineral-fungsi-mineral.html?m=1
diakses tanggal 30 oktober 2016
www.geologinesia.com/2016/02/pengertian-sifat-dan-jenis-jenis-mineral.html?m=1n
diakses tanggal 30 oktober 2016
www.halosehat.com/gizi-nutrisi/panduan-gizi/akibat-kekurangan-dan-kelebihan-mineral
diakses tanggal 30 oktober 2016
www.tasikota.com/2015/05/akibat-dari-kelebihan-atau-kekurangan.html?m=1
diakses tanggal 30 oktober 2016
www.belajarbagus.net/2015/03/pengertian-air.html
diakses tanggal 30 oktober 2016
www.kliksma.com/2015/02/pengertian-air-dan-jenis-jenis-air.html
diakses tanggal 30 oktober 2016
Ernest H. Nickel, 1995, The definition
of a mineral, The Canadian Mineralogist, vol. 33, pp. 689 – 690
www.aurabumiku.blogspot.co.id/2011/06/mineralsumber-dan-fungsinya.html?m=1 diakses tanggal 30 oktober 2016
www.smallcrab.com/kesehatan/597-kebutuhan-air-dan-elektrolit-pada-olahraga
diakses tanggal 30 oktober 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar